Laman

Rabu, 28 November 2012

Para pencari Bule

Pada saat ini tiba-tiba saya teringat pada saat saya kelas X semester 2 di SMAN 8 Tangerang, saya pernah diberi tugas English  untuk mewawancarai foreigner sebanyak 15 orang dan diberikan waktu 1 bulan setengah. Saya dan teman-teman saya awalnya bingung, bagaimana cara ngomong sama bulenya? dimana cari bulenya? kapan cari bulenya? Sama siapa cari bulenya?
Tapi dengan seiringnya waktu kamipun mencari bule, kami mencari bule bersama-sama. ini pertama kalinya saya ke jakarta bersama teman tanpa orang tua, kami berempat naik bis 106 jurusan harmoni dan dari harmoni kita naik bajaj kemonas untuk mencari bule. Kita hanya sewa 1 bajaj dan itu sangat empet-empetan, personilnya saya, syisyi, nadya dan uke. Walaupun cuma sedikit itu sangat berarti. kemudian kita mencari bulenya enak, pada saat kita sampai di monas, kami telah menemukan satu bule, dan itu bule pertama, namanya john jones, dia asli australia tapi sekarang dia lagi tinggal di singapura. Yaudah kami berempat mewawancarai dia dengan topik yang berbeda-beda. Dan kami liat bulenya sangat senang diwawancarai oleh kita. Setelah itu kita cari bule lagi.
Kita menemukan bule yang kedua, entah kenapa bule itu tidak ingin diwawancarai, padahal kami sudah memasang wajah melas, biar mau diwawancarai. yaudahlah kami tidak memaksa, dan kami pun mulai mencari bule kembali. Dari kejauhan mata memandang kami melihat seorang putih dengan postur tinggi dan kepala bota, dan itu terlihat seperti bule yang sedang berolahraga sendiri. Pada saat kami mau mengejar, tiba-tiba kedua dari teman saya ingin cepat-cepat ketoilet yaudah kami antarkan. pada saat selesai, eh ternyata bule itu datang lagi, dan itu bule yang sama dengan awal tadi, eh pada saat kami liat dari dekat ternyata dia bukan bule, melainkan orang indonesia asli yang edang berolahraga. Saya tidak kecewa, tapi kami senang berarti kami tidak menyapa dia, coba kalau kita nyapa? Waduh bahaya kan. heheh (jayus)
Karena sudah satu jam kita disana tidak mendapatkan bule yang asli buel, akhirnya kita memutuskkan untuk ke jalan jaksa, kami sebenarnya tidak ada yang tau jalan jaksa. akhirnya kami bertanya kepada polisi di dekat monas, polisinya ternyata baik, dia nunjuki jalan kearah jaksa, ternyata jalannya jauh sekali, dan jika naik bajaj bayarnya 20.000/bajaj. Akhirnya kami memutuskan untuk naik bajaj. sebelum naik kami mecoba-coba nawar naik bajajnya, eh ternyata tukang bajajnya baik, mau ditawar menjadi 12.000. kamipun diantar samapai jaksa,
Sesampai dijaksa kami bingung, para bule yang kita cari kok belum dateng , tiba-tiba ada bule datang. Saya dan nadya langsung cepta-cepat datangi bule itu, eh tiba-tiba salah satu tukang ojek melarang kami untuk mewawancarai bule tersebut. katanya bule tersebut termasuk dalam "bule stres" pantes dari kejauhan kami memandang ada yang aneh dengan bule itu. Akhirnya saya dan nadya memutar balikkan badan untuk kembali bersama teman-teman saya. Kami pun menunggu sampai jam 3 sore. Detik demi detik bule tersebutpun datang, kami cepat-cepat mewawancarai bule itu. Dan akhirnya pada waktu itu kita semua mendapatkan 6 bule dengan topik yang berbeda. Saya kira besok akan bisa medapatkan bule yang sama banyak, eh ternyata keesokan harinya, sudah banyak berdatangan anak delta dan akhirnya kamipun melnjutkannya kekemang. 
Mungkin itu saja yang saya dapatkan tentang petualngan dalam mencari bule, besok kapan-kapan saya bercerita lagi ya. oke. kalau bercerita tentang petualanagan bule tiada habis-habisnya heheh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar